Account Receivable Turnover Adalah
Tingkatkan Penerimaan Pembayaran Invoice
Demikian pembahasan mengenai account receivable turnover atau rasio perputaran piutang. Dengan mengetahui penghitungan rasio ini, pengusaha dapat mengukur perputaran piutang usahanya dengan baik.
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan perputaran piutang usaha adalah dengan mengotomatisasi pengelolaan invoice.
Di OnlinePajak, pengusaha dapat membuat invoice transaksi dan menagih pembayaran tersebut langsung ke lawan transaksi dengan cepat sehingga dapat meningkatkan penerimaan pembayaran.
Layanan buat dan tagih invoice dengan praktis ini membantu pengusaha untuk dapat menjaga arus kas tetap lancar dan mengelola piutang usaha.
Layanan permintaan pembayaran ke lawan transaksi ini juga menyediakan berbagai metode pembayaran yang memudahkan lawan transaksi untuk menyelesaikan pembayaran invoice. Pengusaha dapat menggunakan layanan ini dengan membuat akun di aplikasi OnlinePajak. Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi registrasi akun dan cara mengotomatisasi pengelolaan invoice.
Bagaimana Jika Bisnis Memiliki Accounts Receivable Turnover Ratio yang Tinggi?
Ketika suatu perusahaan memiliki rasio yang tinggi, hal ini menunjukkan bahwa ia lebih sering menagih piutangnya sepanjang tahun dibandingkan dengan perusahaan dengan rasio yang lebih rendah.
Misalnya, rasio tiga berarti bisnis mengumpulkan piutangnya pada tiga titik berbeda sepanjang tahun, atau setiap empat bulan.
Rasio dua berarti perusahaan menerima piutang rata-rata dua kali selama setahun, atau setiap enam bulan. Oleh karena itu, rasio tiga yang lebih tinggi lebih disukai karena perusahaan itu lebih sering menagih piutangnya.
Memiliki rasio yang lebih tinggi juga berarti perusahaan dapat mengumpulkan kas pada tingkat yang lebih cepat dan kemudian menggunakan uang itu untuk membayar kewajiban keuangannya lebih cepat.
Juga, perusahaan dengan rasio yang lebih tinggi lebih mungkin untuk mengumpulkan dibandingkan dengan perusahaan dengan rasio yang lebih rendah.
Baca juga: Biaya Kualitas: Pengertian, Jenis, Cara Hitung, dan Tips Mereduksinya
Definisi Account Payable Turnover
Account payable turnover (AP turnover) adalah likuiditas jangka pendek yang digunakan untuk mengukur tingkat di mana perusahaan membayar supplier. Dengan account payable turnover, sebuah bisnis bisa mengetahui berapa kali suatu perusahaan melunasi hutangnya selama suatu periode.
Kalau menilik istilah account payable itu sendiri merupakan hutang jangka pendek yang dimiliki suatu bisnis kepada supplier atau kreditornya. Sedangkan account payable turnover adalah sebuah rasio yang menunjukan efisiensi suatu bisnis dalam membayar supplier dan hutang jangka pendeknya.
Contoh Kasus Account Receivable Turnover
Contoh kasus perhitungan account receivable turnover, misalnya pada PT Adidaya Makmur Sejahtera yang bergerak di bidang penjualan barang secara kredit. Berikut data keuangan perusahaan untuk tahun 2023:
Langkah-langkah perhitungan account receivable turnover
1. Hitung rata-rata piutang:
2. Hitung rasio perputaran piutang
3. Hitung perputaran piutang dalam hari
Dari perhitungan ini, PT Adidaya Makmur Sejahtera dapat mengetahui bahwa mereka mengumpulkan piutang lebih dari 3 kali dalam setahun, dan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang adalah sekitar 106 hari. Informasi ini membantu perusahaan dalam merencanakan arus kas (cash flow) dan mengelola kredit yang diberikan kepada buyer.
Dengan Paper.id, kamu bisa mengotomatiskan proses account receivable (AR) dengan mudah. Kamu bisa menggunakan buyer portal dari Paper.id untuk mengotomatiskan proses ini yang memberikan kemudahan sebagai berikut:
Kamu bisa membuat invoice digital yang telah tersedia template-nya dan dilengkapi e-Materai dari PERURI. Paper.id juga terintegrasi dengan metode pembayaran digital yang memudahkan buyer untuk membayar invoice.
Pembayaran bisa melalui QRIS, virtual account (VA), Tokopedia, Shopee, Blibli, virtual credit card, hingga kartu kredit untuk fleksibilitas tempo pembayaran. Ini semua gratis!
Latest posts by Nurul Khoiriyah
Piutang merupakan pendapatan tertunda. Dalam bisnis, pengusaha perlu menghitung rasio perputaran piutang (account receivable turnover) untuk mengetahui berbagai informasi keuangan, seperti jangka waktu lamanya piutang dapat ditagih, jumlah kerugian atas piutang yang tidak dapat ditagih, hingga mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Selalu sebutkan syarat pembayaran
Anda tidak dapat menerapkan kebijakan yang belum Anda umumkan kepada klien.
Pastikan kontrak, perjanjian, faktur, dan komunikasi klien yang sesuai mencakup poin penting ini sehingga pelanggan tidak terkejut dan Anda dapat menagih pembayaran Anda tepat waktu.
Rumus Account Receivable Turnover
Account receivable turnover dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih (yaitu penjualan yang dilakukan secara kredit) dengan rata-rata piutang (rata-rata jumlah piutang selama periode tertentu). Penjualan bersih adalah total penjualan setelah dikurangi produk yang dikembalikan oleh buyer, penjualan kredit, dan potongan penjualan.
Rata-rata piutang dihitung dengan menjumlahkan piutang awal dan akhir selama periode waktu tertentu, biasanya bulanan, triwulanan, atau tahunan). Jumlah tersebut kemudian dibagi 2 (dua) untuk mendapatkan rasio keuangan yang akurat. Adapun, account receivable turnover sebagai berikut:
Penjualan Kotor – Pengembalian – Penjualan Kredit = Penjualan Bersih
(Piutang Awal + Piutang Akhir) ÷ 2 = Rata-Rata Piutang
Penjualan Kredit Tahunan Bersih ÷ Rata-Rata Piutang = Perputaran Piutang
Perputaran piutang dalam hari:
Rasio Perputaran Piutang ÷ 365 = Perputaran Piutang (dalam hari)
Dalam pemodelan keuangan, rasio perputaran piutang digunakan untuk membuat proyeksi neraca. Untuk mengetahui rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan pelanggan untuk membayar penjualan kredit, rasio tersebut dibagi dengan 365 hari.
Saldo piutang didasarkan pada rata-rata jumlah hari penerimaan pendapatan. Pendapatan setiap periode dikalikan dengan hari perputaran dan dibagi dengan jumlah hari dalam periode tersebut.
Baca Juga: Account Receivable: Definisi, Manfaat, Hingga Resikonya
Bagilah penjualan kredit bersih dengan piutang usaha rata-rata
Sekarang setelah Anda mengetahui penjualan kredit bersih dan rata-rata piutang, hitung perputaran piutang.
Untuk melakukannya, bagilah penjualan kredit bersih dengan rata-rata piutang usaha sebagai berikut:
Rasio perputaran piutang = penjualan kredit bersih / rata-rata piutang
Dengan menggunakan angka-angka di atas, Anda dapat menghitung perputaran piutang sebagai berikut:
Rasio perputaran piutang usaha = 40.000.000 / 30.000.000
Rasio perputaran piutang = 1,33
Setelah Anda memiliki perputaran piutang, Anda dapat menentukan efisiensi perusahaan Anda dalam mengumpulkan pendapatan atau penjualan kreditnya.
Dalam hal ini, rasio 1,33 menunjukkan bahwa perusahaan ini menagih piutangnya sekitar 1,33 kali per tahun, atau setiap 274 hari sekali (365 dalam setahun / 1,33).
Baca juga: Financial Modeling: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya pada Bisnis
Fungsi Account Receivable Turnover
Rasio Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover) memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari rasio ini:
Fungsi utama dari Account Receivable Turnover adalah untuk mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan dalam mengelola dan mengumpulkan piutangnya dari penjualan kredit. Semakin tinggi rasio ini, semakin cepat perusahaan dapat mengumpulkan piutangnya, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki sistem pengelolaan piutang yang efisien.
Rasio perputaran piutang juga dapat digunakan untuk menilai kebijakan kredit perusahaan. Jika rasio ini tinggi, hal itu bisa berarti bahwa perusahaan menerapkan kebijakan kredit yang ketat dan hanya memberikan kredit kepada pelanggan dengan risiko kredit yang rendah. Sebaliknya, jika rasio ini rendah, hal itu bisa menunjukkan bahwa perusahaan memberikan kredit kepada pelanggan dengan risiko kredit yang tinggi.
Dengan memahami seberapa cepat piutang dapat dikumpulkan, manajemen dapat mengatur arus kas perusahaan dengan lebih efisien. Rasio perputaran piutang dapat membantu manajemen dalam merencanakan kebutuhan kas, mengidentifikasi masalah likuiditas yang potensial, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki manajemen kas.
Perubahan dalam rasio perputaran piutang dari waktu ke waktu dapat membantu manajemen dalam mengidentifikasi tren dan masalah potensial dalam manajemen piutang. Misalnya, penurunan tajam dalam rasio ini bisa menunjukkan masalah dalam proses pengumpulan piutang atau masalah dengan kualitas kredit pelanggan.
Rasio perputaran piutang juga dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan industri dan pesaing. Dengan membandingkan rasio ini dengan perusahaan sejenis atau industri secara keseluruhan, manajemen dapat menilai apakah perusahaan mereka berkinerja di atas atau di bawah rata-rata industri dalam pengelolaan piutang.
Dengan memahami seberapa cepat piutang dapat dikumpulkan, manajemen dapat menilai potensi risiko piutang yang terkait dengan pelanggan tertentu atau sektor bisnis tertentu. Perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko piutang seperti memperketat kebijakan kredit atau meningkatkan pemantauan piutang.
Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.
Dengan memahami fungsi-fungsi dari Account Receivable Turnover, manajemen dapat menggunakan rasio ini sebagai alat yang berguna dalam analisis keuangan dan pengambilan keputusan bisnis. Rasio perputaran piutang dapat memberikan wawasan yang berharga tentang efisiensi operasional perusahaan dan membantu manajemen dalam meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan.
Pentingnya Accounts Receivable Turnover Ratio
Rasio piutang membantu dua tujuan bisnis yang penting. Pertama, memungkinkan perusahaan untuk memahami seberapa cepat pembayaran dikumpulkan sehingga mereka dapat membayar tagihan mereka sendiri dan secara strategis merencanakan investasi masa depan.
Kedua, rasio tersebut memungkinkan perusahaan untuk menentukan apakah kebijakan dan proses kredit mereka mendukung arus kas yang baik dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan — atau tidak.
Fungsi Account Receivable Turnover
Fungsi utama dari penghitungan account receivable turnover adalah agar dapat mengetahui pengelolaan piutang suatu perusahaan dilihat dari tingkat perputaran piutangnya yang mana merupakan periode terikatnya modal kerja dalam piutang usaha.
Rasio perputaran piutanng juga berfungsi sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dan indikator lawan transaksi perusahaan dalam melunasi utang.
Selain itu, penghitungan account receivable turnover memiliki manfaat sebagai berikut:
Baca Juga: Apa Itu Piutang? Ini Definisi dan Jenis Piutang dalam Akuntansi