Gobet Makanan Khas Mana

Gobet Makanan Khas Mana

Indonesia memiliki banyak makanan tradisional yang identik dengan warna hijau. Warna yang cantik dengan rasa manis gurihnya ini selalu sukses bikin jatuh cinta. Tak sulit, makanan ini bisa dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional Indonesia.

Berikut deretan makanan khas Indonesia berwarna hijau yang menggugah selera siapa saja yang melihatnya.

Makanan bulat dengan parutan kelapa di atasnya dan isian gula merah yang meleleh di dalamnya ini gak pernah bosan untuk dikunyah. Klepon mudah ditemui di pasar tradisional, Jawa. Makanan berwarna hijau ini memiliki rasa manis dan gurih

Terdengar asing, jaje lak lak merupakan makanan khas Bali yang terbuat dari tepung terigu, bentuknya mirip serabi namun lebih tebal.

Jaje lak lak Bali ini identik dengan warna hijau, parutan kelapa, serta karamel gula merah yang ada diatasnya. Jajanan ini mudah sekali ditemukan di pasar tradisional Bali.

Lupis adalah makanan tradisional khas Indonesia yang berbentuk segitiga dan berwarna hijau. Terbuat dari ketan, dan santan; lupis pun memiliki isian gula merah lumer di dalamnya. Makin enak, lupis disajikan dengan parutan kelapa dan gula karamel. Manisnya bikin nagih.

Baca Juga: 6 Jajanan Enak Khas Pontianak yang Bisa Dijadikan Inspirasi Camilan

Dadar gulung adlaah salah satu jajanan khas Indonesia yang menjadi favorit. Berwarna hijau dan berbentuk lonjong, dadar gulung memiliki isian kelapa yang dibumbui dengan gula merah.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Dadar gulung sangat mudah didapatkan, baik di pasar, toko kue, atau abang abang sayur yang biasa lewat didepan rumah. Rasa makanan ini manis gurih pas untuk camilanmu.

Kue mendut atau kue bugis adalah makanan tradisional Indonesia yang legit dan berwarna hijau. Memiliki isian gula merah dengan parutan kelapa, kue mendut disajikan dalam bungkusan daun pisang. Namun kue bugis juga sering dibuat berbentuk bulat dengan warna warni.

Sudah pernah coba belum?

Putu ayu merupakan kue sejuta umatnya Indonesia.

Putu ayu berwarna hijau dengan bentuk cetakan bunga khasnya. Rasanya empuk manis dan aromanya harum. Putu ayu sangat mudah dibuat yaitu dengan cara dikukus.

Kue hijau ini sering jadi isian snack arisan atau acara lainnya. Putu ayu makin enak dengan parutan kelapa yang menghias atas kue tersebut.

Sekilas mirip es pisang ijo, namun makanan khas Bali ini disajikan tanpa kuah. Makanan ini terbuat dari pisang dan tepung beras yang direbus dan diberi pewarna makanan berwarna hijau. Lalu disajikan didalam piring lengkap dengan parutan kelapa.

Pisang rai sangat enak dijadikan camilan di kala santai atau takjil saat berbuka puasa.

Sering jadi camilan atau isian snack dalam acara tertentu, makanan tradisional berwarna hijau diatas pasti sangat familiar denganmu. Dari ketujuh makanan di atas, mana nih yang jadi favoritmu?

Baca Juga: 6 Jajanan Tradisional Ini Jadi Favorit Rich Brian Lho, Apa Saja?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

MAKANAN KHAS SEMARANG

Tahu gimbal merupakan masakan khas Semarang yang terbuat dari tahu goreng, sayuran, dan bakwan udang. Sajian ini ditambahkan juga dengan kuah kacang yang terbuat dari kacang goreng tumbuk kasar.

Jika belum kenal apa itu gimbal, maka gimbal adalah olahan udang yang diberi tepung, atau mirip dengan bakwan udang. Untuk menikmati satu porsi tahu gimbal, biasanya akan dinikmati dengan kerupuk udang yang terkenal renyah.

Di Semarang sendiri, kedai penjual tahu gimbal cukup menjamur, namun warung Pak H Edy menjadi yang direkomendasikan oleh pemerintah kota Semarang. Kamu bisa ke Jalan Pahlawan di depan departemen sosial Semarang untuk berkunjung ke warungnya pak H Edy.

Sebagai kota lumpia, rasanya kalau berkunjung ke Semarang tanpa mencicipi lumpia serasa seperti belum pernah ke sana. Makanan ini dibuat dengan adonan tepung yang dibuat bundar kemudian diberi isian lalu dilipat dan digulung, baru digoreng di minyak panas.

Isian dari makanan dengan nama lain lunpia ini adalah daging ayam, bawang putih, telur orak-arik, ebi, kecap, potongan sayuran, bahkan rebung.

Wilayah Kota Semarang dikenal memiliki pesisir pantai sehingga banyak makanan dari Semarang yang memanfaatkan ikan sebagai makanan utama. Salah satunya bandeng presto.

Cara membuat panganan ini adalah dengan teknik presto agar duri bandeng yang banyak bisa menjadi lunak. Jadi, saat menyantapnya tak perlu repot untuk memilah duri bandeng. Selain itu, rasanya yang nikmat membuat bandeng presto cocok untuk disantap bersama dengan nasi hangat dan sambal.

Wingko babat merupakan panganan khas ibukota Jawa Tengah yang punya rasa manis dan gurih dari parutan kelapa. Makanan tradisional ini terbuat dari tepung ketan, gula pasir, telur, dan margarin.

Rasanya yang gurih manis membuat wingko cocok dimakan bersama teh. Biasanya wingko babat dapat ditemukan di area stasiun tawang dan poncol, terminal dan toko oleh-oleh di seputaran jl. Pandanaran. Kini, wingko babat sudah memiliki aneka rasa yang tentunya menggiurkan.

Bagi yang belum tahu tentang spekoek, maka spekoek adalah nama beken dari kue tradisional bernama lapis legit. Kue dengan ciri khas warna cokelat dan kuning yang berlapis-lapis itu memiliki rasa legit sesuai namanya.

Di Semarang banyak sekali produsen yang membuat varian baru lapis legit. Sebut saja spekoek puding, yaitu puding dengan isian irisan spekoek. Lalu ada lapis semarang yang merupakan perpaduan antara lapis legit dengan lapis mandarin dengan rasa keju.

Kamu dapat membelinya di toko spekkoek waiki di Jl. Senjoyo II No.1, Bugangan, Semarang. Atau di beberapa toko oleh-oleh khas Semarang dengan varian dan bentuk lain.

Salah satu roti khas Semarang yang kini mulai sulit ditemukan adalah roti ganjel rel karena mulai sedikit peminatnya. Bentuk dari panganan ini mirip dengan alat musik gambang dengan bentuk kotak warna cokelat bertabur wijen di sekelilingnya.

Karena bentuknya yang mirip gambang itulah, roti ini juga sering disebut roti gambang. Sedangkan asal usul penamaan roti ganjel rel adalah teksturnya yang keras dan alot seperti ganjalan rel kereta api.

Selain itu, jika dilihat dengan seksama, roti yang telah ada sejak zaman Hindia Belanda ini juga mirip ganjalan rel.

Mungkin pisang plenet tak seterkenal lumpia, Wingko, atau bandeng presto yang notabene sama-sama makanan khas Semarang. Hal inilah yang membuat pisang plenet hampir punah karena sulit ditemui.

Padahal makanan dengan bahan dasar pisang ini memiliki rasa yang enak. Pembuatannya adalah dengan cara terlebih dahulu memilih pisang kepok matang, lalu harus dibakar pada api kecil sampai agak gosong kecokelat-cokelatan. Setelah matang dan ditiriskan, pisang dipipihkan dan diberi olesan margarin baru diberi tambahan cokelat, meses, selai nanas, atau gula bubuk.

Jika tertarik, kamu bisa mencobanya dengan berkunjung di gerobak Pisang Plenet milik Pak Tuko dengan pangkalan pasar Semawis dan sekitar toko Sri Ratu.

Sego koyor merupakan hidangan nasi putih yang disajikan dalam piring dan diberi potongan koyor. Tak lupa, disiram juga dengan kuah koyor. Ada tambahan lalapan mentimun dan petai goreng.

Di Semarang satu tempat makan nasi koyor yang terkenal, yaitu Nasi Koyor Kota Lama. Tempat ini sudah ada sejak 1955. Walau cukup legendaris tapi rasa nasi koyor di tempat ini tak pernah berubah.

Beberapa waktu lalu, ada tahu bulat yang digoreng dadakan dengan harga 500-an dan sudah pasti kehalalannya. Namun jauh sebelum itu ternyata ada makanan khas Semarang bernama tahu pong dengan persamaannya adalah terbuat dari tahu dengan isian sama-sama kopong.

Tidak hanya itu, bentuk keduanya juga sama, yakni bulat, walaupun tahu pong tidak sebulat tahu bulat. Namun tetap saja ada perbedaannya, yakni pada cara penyajian dan memakannya.

Untuk tahu pong sendiri, biasanya akan dimakan bersama dengan gimbal udang (bakwan udang dengan bentuk pipih) dan sambal rawit pedas untuk dicocol. Di Semarang ada yang menjualnya di Jalan Gajah Mada No. 63B.

Mie kopyok adalah makanan dengan bahan utama mie lalu ditambah dengan tetelan daging dengan tambahan lauk berupa tahu dan kerupuk gendar. Gendar merupakan kerupuk yang terbuat dari adonan nasi dengan rasa renyah nan gurih.

Nama mie kopyok bukanlah nama satu-satunya, karena ada nama lain yang melekat pada makanan ini, seperti mie lontong dan mie teng-teng.

Ada satu penjual mie kopyok yang terkenal di Semarang yaitu Mie Kopyok Pak Dhuwur. Lokasi Mie Kopyok Pak Dhuwur ada di Jalan Tanjung Nomor 18A, Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang Hari Raya Iduladha 1442 H, masyarakat Muslim Indonesia mulai mempersiapkan serba-serbi yang dibutuhkan mulai dari hewan kurban hingga berburu bumbu untuk memasak daging kurban.

Salah satunya yang populer adalah serundeng daging sapi basah.

Makanan khas Iduladha ini sering menjadi alternatif untuk memasak daging sapi karena bisa tahan lama hingga seminggu.

Serundeng daging istimewa ini bisa menjadi asupan protein bagi tubuh.

Selain itu, hidangan kurban ini cocok untuk disimpan anak kos sebagai lauk sehari-hari.

Untuk memasak resep serundeng daging sapi tidaklah sulit, berikut bahan yang dibutuhkan dan cara mengolahnya.

Baca Juga: Resep Tongseng Solo Cocok Dimasak Saat Iduladha

Baca Juga: Resep Satai Kambing Mudah Cocok untuk Daging Kurban

Serundeng daging sapi basah pun sudah siap untuk dinikmati.

KamiBijak.com, Jalan-Jalan Kuliner – Siapa yang tidak kenal dengan makanan satu ini, yaitu ayam serundeng. Ayam serundeng merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang mudah ditemukan di berbagai restoran. Selain mudah ditemukan ayam serundeng ini juga mudah diolah loh teman-teman.

Dinamakan ayam serundeng karena makanan khas Ciamis ini olahan ayam goreng yang ditaburi dengan serundeng. Olahan serundeng ini adalah olahan dari parutan kelapa yang dimasak hingga kuning kecoklatan dengan bumbu dapur.

Perpaduan antara ayam serundeng, sambal, dan nasi hangat merupakan perpaduan yang pas untuk para penikmat nya. Tetapi untuk para teman-teman yang menyukai lalapan salah satunya seperti selada, hidangan ini juga pas jika dikonsumsi dengan lalapan.

Dilansir dari hallosehat.com daging ayam memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan seperti Air: 55,9 ml, Energi: 298 kalori, Protein: 18.2 gr, Lemak: 25.0 gr, Kalsium: 14 mg, Fosfor: 200 mg, Zat besi: 1.5 mg, Natrium: 109 mg, Kalium: 385.9 mg, Zinc: 0.6 mg, dan Niasin: 10.4 mg. Selain itu daging ayam juga banyak manfaat untuk tubuh seperti kesehatan jantung, membantu menurunkan berat badan serta meningkatkan kekuatan tulang.

Nah untuk teman-teman semuanya yang ingin mengkonsumsi ayam serundeng sangat mudah loh untuk memasaknya, tetapi kalau teman-teman tidak ada waktu untuk memasak teman-teman bisa memesan dari aplikasi online. (GLOR/MG)

Sumber :Review tim KamiBijak “Ayam Dada Paha Serundeng”

#JalanJalanKuliner #KamiBijakChannel #GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel

Follow kami juga di sini:

Website: http://bit.ly/KamiBijakcom Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.

Siapa yang tidak kenal dengan nasi jamblang, makanan khas Cirebon yang seringkali menjadi buruan pencinta kuliner. Ternyata, nasi jamblang ini berasal dari Desa Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.

Desa Jamblang sendiri terletak di bagian barat Kabupaten Cirebon dan memiliki cerita tersendiri mengenai sejarah awal mula terbentuknya desa tersebut.

Budayawan Cirebon, Raden Chaidir Susilaningrat menuturkan Desa Jamblang memiliki sejumlah sejarah pada awal terbentuknya. Lebih lanjut kata dia, usia Desa Jamblang sendiri hampir seusia dengan Cirebon. Hal ini ditandakan dengan adanya sejumlah peninggalan bangunan salah satunya klenteng yang ada di Desa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejarah Desa Jamblang hampir sama dengan usia Cirebon, Karena Desa Jamblang merupakan pemukiman warga Tionghoa tertua yang ada di Cirebon, karena di sana ada klenteng," ucap dia saat ditemui detikJabar, Senin (13/11/2023).

Dijelaskannya, kawasan Cirebon sejak abad ke-8 sudah disinggahi oleh kapal-kapal Tiongkok. Salah satu yang populer adalah ekspedisi ekspedisi Laksamana Cheng Ho atau Zheng He pada abad ke-15 di Cirebon.

"Puluhan kapal Cheng Ho berlabuhnya di Pelabuhan Muara Jati, dan mereka tidak hanya melawat ke Cirebon, sebagian orang dari ekspedisi itu juga ada yang tinggal dan bermukim di Cirebon," jelasnya.

Pada zaman itu, sebagian dari orang Tionghoa yang memilih tinggal di Cirebon melakukan perjalanan ke beberapa tempat. Salah satunya ke Desa Jamblang yang lokasinya bagian barat Cirebon. "Orang Tionghoa yang datang ke Cirebon menjelajah dan akhirnya menemukan tempat bermukim, salah satunya di kawasan Jamblang," terangnya.

Meskipun demikian, sejak zaman dahulu masyarakat Cirebon dikenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Salah satunya masyarakat Desa Jamblang yang sangat menghargai orang asing hingga akhirnya warga Tionghoa tersebut sangat nyaman tinggal di Desa Jamblang. "Dari dulu orang Cirebon sangat menghargai dan menerima orang Tionghoa. Bukan cuma itu aja, sejak dahulu masyarakat Cirebon menerima juga kedatangan orang Arab dan melayu," kata dia.

Pemberian nama Desa Jamblang itu sendiri, lanjut dia, diambil dari nama pohon buah Jamblang. Karena lokasi tersebut merupakan habitat dari pohon buah Jamblang.

"Dinamakan Jamblang karena diambil dari pohon buah Jamblang. Karena dulu desa-desa yang di Cirebon mayoritas diberi nama sesuai habitat pepohonan," ungkapnya.

Melihat sejarah itu, maka tidak heran Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon berencana akan menciptakan wisata sejarah di Desa Jamblang dan sekitarnya. Pasalnya ada sejumlah lokasi yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata, seperti bangunan-bangunan tua (heritage) yang dianggap memiliki nilai sejarah diantaranya Klenteng. Selain itu, juga terdapat sentra kerajinan gerabah yang berlokasi di Desa Sitiwinangun yang lokasinya tidak jauh dari Desa Jamblang.

Makanan Khas Kalimantan Barat – Grameds pasti sudah tahu dan memahami bahwa negara kita ini memiliki ribuan pulau yang tentunya setiap pulau itu terdapat makanan khas di masing-masing provinsinya.

Salah satu provinsi di pulau terbesar ketiga di Indonesia, yakni Pulau Kalimantan adalah Kalimantan Barat. Provinsi yang memiliki ibukota berupa kota Pontianak ini tentunya memiliki beragam makanan khas yang hanya dapat dijumpai di wilayah itu saja. Sekalipun ada di wilayah lain, pasti rasanya akan berbeda.

Makanan khas Kalimantan Barat kebanyakan memang mengadopsi makanan China. Hal tersebut karena memang mayoritas masyarakat yang tinggal di Kalimantan Barat ada 3 etnis yakni Melayu, Dayak, dan Tionghoa. Adapun etnis Melayu menetap di Kalimantan Barat karena pulau tersebut berseberangan langsung dengan negara Malaysia.

Salah satu makanan khas Kalimantan Barat yang cukup terkenal adalah roti srikaya. Lantas, apa saja sih makanan khas Kalimantan Barat yang sekiranya dapat Grameds cicipi ketika berkunjung ke wilayah tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Es Krim Angi (Es Krim Petrus)

Makanan khas Kalimantan Barat selanjutnya adalah es krim angi atau yang biasa disebut sebagai es krim petrus. Menurut sumber, es krim ini dinamai demikian karena lokasinya berada di depan Sekolah Santo Petrus, Kalimantan Barat, sehingga disebut oleh masyarakat sekitar sebagai es krim petrus. Es krim juga menjadi kuliner legendaris karena tidak membuka cabang dimanapun dan telah ada sejak tahun 1950-an.

Es krim ini disajikan dengan kelapa muda beserta tempurungnya, kemudian diberi es krim di bagian atasnya. Tidak lupa aneka topping seperti kacang merah, agar-agar, hingga cincau.

https://www.celebes.co/

https://travelingyuk.com/

https://thebeautraveler.com/

+ Rekomendasi Makanan Khas Kalimantan Barat yang Patut Dicoba!

Berhubung wilayah Kalimantan Barat memang mayoritasnya adalah Tionghoa, maka tentu saja terjadi akulturasi budaya dengan masyarakat lokal. Hal ini juga menghasilkan makanan khas Kalimantan Barat yang sekilas seperti makanan lokal tetapi namanya menggunakan bahasa China.

Makanan khas rujak sepertinya memang menjadi andalan bagi masyarakat kawasan Asia Tenggara. Umumnya, rujak ini terdapat di beberapa negara Indonesia, Singapura, Malaysia, hingga Brunei Darussalam. Namun, hal yang membedakan antara rujak biasa dengan Rujak Thai Pui Ji ini adalah bumbu kuahnya yang berbahan dasar udang ebi dan terasi. Pada penyajiannya pun biasanya akan diberi kerupuk emping.

Makanan khas Kalimantan Barat selanjutnya adalah Kerupuk Basah yang biasanya dijadikan camilan oleh masyarakat sekitar Kapuas Hulu. Biasanya ‘kan, kerupuk itu renyah ya karena digoreng terlebih dahulu. Namun, berbeda dengan kerupuk basah ini yang mana cara pengolahannya ada dua cara yakni dikukus dan digoreng kering. Apabila dijadikan sebagai kerupuk basah, maka bumbu cocolnya adalah sambal kacang.

Bahan dasar pembuatan kerupuk basah ini adalah ikan khas Kalimantan Barat seperti ikan tenggiri dan ikan belida, kemudian dicampurkan dengan sagu. Terlihat seperti pempek ya…

Sagu biasanya kita temui sebagai bahan dasar untuk pembuatan makanan khas Indonesia bagian timur, seperti Maluku dan Papua. Namun ternyata, sagu juga kerap ditemui di Kalimantan Barat dan dijadikan sebagai makanan khas. Salah satunya adalah minuman es Sagu Gunting atau yang kerap juga disebut dengan nama Ce Huan Tiao.

Minuman es berupa campuran tepung sagu dan tepung beras yang dibentuk menyerupai mie. Kuahnya pun menggunakan santan dan gula sehingga rasanya akan gurih sekaligus manis. Untuk bagian topping, biasanya akan ditambahkan kacang merah.

Chai Kwe alias Kue Chai ini sebenarnya adalah kue dari Tionghoa yang terkenal di daerah Bangka Belitung dan Kalimantan Barat. Sekilas, bentuknya terlihat seperti kroket ya… Bedanya, kroket diolah dengan cara digoreng, sedangkan Chai Kwe ini disajikan dengan dikukus.

Isi dari chai kwe ini beragam, seperti talas, kucai, dan bengkuang. Tak lupa diberi taburan bawang goreng di atasnya dan sambal cocolan yang terasa pedas. Chai Kwe cocok disantap sebagai hidangan penutup.

Makanan bernama Ale-Ale ini berasal dari kota Ketapang, Kalimantan Barat, yang berbahan dasar kerang scallop alias kerang simping. Proses memasaknya pun tidak begitu banyak menggunakan bumbu, sehingga rasa asli dari daging kerang scallop akan masih terasa.

Seiring berkembangnya zaman, makanan ale-ale ini semakin berinovasi dengan berbagai rasa. Mulai dari rasa asam manis, bumbu mercon yang sangat pedas, dan lainnya.

Apabila Grameds sering melancong ke berbagai wilayah, pasti ketika melihat makanan khas Kalimantan Barat bernama Pengkang ini, akan mengira mirip dengan Burasa asal Sulawesi Selatan. Yap, jika diperhatikan memang keduanya terlihat sama. Bedanya adalah bentuk pengkang umumnya adalah segitiga, sementara burasa adalah persegi panjang.

Makanan ini berbahan dasar beras ketan yang dimasak dengan santan dan dibungkus menggunakan daun pisang yang diikat dengan bambu. Pada isiannya menggunakan ebi, kemudian dibakar di atas bara. Berhubung pengolahannya saja dibungkus dengan daun pisang dan dibakar di atas bara api, tentu saja aromanya akan harum dan rasanya pun sedap.

Burung Punai Goreng

Keberadaan burung punai begitu dikenal akrab oleh masyarakat Kalimantan. Bahkan di Kalimantan Selatan, terdapat legenda yang menceritakan asal mula dari burung punai. Menurut perundang-undangan, burung punai memang bukanlah burung dilindungi sehingga sering diburu oleh masyarakat, tak terkecuali oleh masyarakat Kalimantan Barat. Habitatnya berada di sekitar hutan bakau, rawa air rawa, hingga perkebunan warga.

Sebagai makanan khas Kalimantan Barat, burung punai sering dimasak dengan cara sederhana yakni digoreng maupun dibakar. Lalu, disajikan bersama nasi, sambal, dan lalapan. Sekilas, rasanya hampir mirip dengan burung dara.

Kue Kantong Semar

Sesuai dengan namanya, kuliner unik dari Kalimantan Barat ini menggunakan tumbuhan kantong semar sebagai wadahnya. Yap, tumbuhan yang selalu “memakan” serangga itu ternyata juga bisa lho dijadikan makanan khas oleh masyarakat sekitar.

Sementara kue yang ada di dalam kantong semar itu terbuat dari adonan beras ketan dan campuran kacang merah kukus. Namun, berhubung tumbuhan kantong semar termasuk sebagai tumbuhan yang dilindungi oleh negara, maka sudah jarang ada yang membuat kuliner unik ini. Sekalipun ada, itu hanya pada acara adat saja.

Sebenarnya, kuliner Mie Tiaw Apollo ini bukanlah makanan khas Kalimantan Barat yang ada sejak zaman dahulu kala. Kuliner ini adalah inovasi dari mie kwetiau yang dimasak di sebuah kedai legendaris di kota Pontianak. Berhubung kedai tersebut sudah ada sejak lama, maka akan terasa tidak afdol jika kuliner ini tidak masuk daftar makanan khas Kalimantan Barat.

Kedai Mie Tiaw Apollo ini sudah ada sejak tahun 1968 dan dikelola oleh 2 generasi, sehingga masyarakat luas pun sudah mencicipi bagaimana lezatnya kuliner ini. Lucunya lagi, konon ada satu mantan pegawai dari kedai legendaris tersebut yang keluar dan memutuskan untuk membuka kedai sendiri, tepat di samping “mantan” tempat kerjanya itu. Kedai baru itu bernama Mie Tiaw Polo.

Ada lagi kue khas masyarakat Kalimantan Barat yang berupa roti kukus diisi dengan selai srikaya. Kuliner ini menjadi menu wajib ketika Grameds mengunjungi kota Pontianak dan pastinya mudah ditemui dimanapun. Roti kukus yang tentunya memiliki tekstur empuk, akan terasa enak jika disajikan bersama selai srikaya yang memiliki cita rasa manis.

Sama halnya dengan Mie Tiaw Apollo, kuliner asal Kalimantan Barat yang berupa kopi ini hanya dijual di Warung Kopi Asiang saja. Jadi, dapat disebut bahwa kopi asiang ini sangat legendaris bagi masyarakat sekitar karena warungnya telah berdiri sejak tahun 1968 alias berusia 61 tahun!

Hal unik dari kopi asiang ini adalah sosok peraciknya adalah seorang bapak-bapak yang sering bertelanjang dada ketika membuatkan pesanan. Warung kopi ini adalah bisnis keluarga yang diwariskan secara turun-temurun.

Perlu diperhatikan ya Grameds bahwa kuliner yang satu ini tidak boleh dikonsumsi oleh muslim karena berisikan daging babi beserta jeroannya. Hal ini umum saja ditemui karena di wilayah Kalimantan Barat banyak masyarakat Tionghoa yang mengkonsumsi daging babi selama kesehariannya.

Dilansir dari kumparan.com, makanan khas ini sekilas mirip dengan bakso yang kuahnya diberi kecap cukup banyak. Hanya saja, kwe kia theng ini memiliki beragam topping seperti telur kecap, daging babi beserta jeroannya, dan kuahnya berwarna coklat gelap yang membuat cita rasanya semakin enak.

Tempoyak Asam Pedas

Tempoyak adalah makanan khas etnis Melayu yang biasanya terdapat di sekitar Sumatera dan Kalimantan. Bahan utamanya adalah daging buah durian yang sudah difermentasi kemudian dicampur dengan daging ayam, ikan patin, atau udang. Tak jarang, tempoyak akan dijadikan sebagai bumbu masakan.

Sebagai makanan khas Kalimantan Barat, tempoyak akan dipadukan dengan ikan yang berada di perairan Kalimantan Barat, seperti ikan patin dan ikan angsam yang memiliki daging tebal dan tulang jarang. Makanan khas ini begitu populer di sekitar kota Pontianak dan Ketapang.

Salah satu cara untuk menikmati cumi-cumi utuh selain dibakar dan digoreng tepung adalah dengan dijadikan sotong pangkong. Sebenarnya, sotong dan cumi-cumi itu memiliki karakteristik yang berbeda walaupun keduanya tampak benar-benar mirip.

Sotong pangkong adalah satu dari sekian banyaknya makanan khas Kalimantan Barat yang berupa cumi-cumi kering, kemudian dibakar dan dipipihkan menggunakan palu. Biasanya, makanan khas ini akan muncul saat bulan Ramadhan dan disajikan dengan saus cabai dicampur cuka. Namun seiring berjalannya waktu, sotong pangkong hadir dengan beragam varian pengolahan yakni digiling.

Kiam Ko Kwe adalah salah satu camilan malam di wilayah Pontianak yang mudah ditemui di kota tersebut. Berbahan dasar tepung beras dengan tumisan ayam di atasnya. Bahkan ternyata, Grameds juga dapat lho membuat sendiri kue Kiam Ko Kwe ini. Berikut ini adalah resepnya.

Jorong-jorong ini adalah makanan khas Kalimantan Barat yang berupa kue basah dan dibungkus dengan daun pandan sebagai wadahnya. Warnanya putih polos karena terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, dan santan. Tak jarang, masyarakat sekitar akan menggunakan tepung sagu sebagai ganti dari tepung tapioka.

Kue basah ini akan terasa enak karena adanya aroma khas daun pandan yang begitu wangi. Umumnya, kue jorong-jorong ini akan bermunculan saat bulan Ramadhan dan cocok dijadikan takjil berbuka puasa.

Sepertinya, daerah Kalimantan Barat memang khas dengan keberadaan buah durian ya. Salah satu makanan khas di daerah tersebut ada yang bernama Lempok Durian yang tentunya berbahan dasar durian. Jika dilihat sekilas, lempok durian ini mirip dengan dodol durian asal Garut, Jawa barat. Padahal sebenarnya, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda lho…

Pada dodol durian, biasanya hanya menggunakan buah durian sebagai perasa saja. Sementara pada lempok durian, akan menggunakan daging durian sebagai bahan utamanya kemudian dicampur gula dan garam. Itulah mengapa, lempok durian ini memiliki aroma dan rasa durian yang sangat kuat.

Ada lagi makanan khas Kalimantan Barat yang diadaptasi dari makanan Tionghoa, yakni Lek Tau Suan. Dalam bahasa China, Lek Tau Suan berarti Butiran Mutiara Kacang Hijau, yang mengacu pada bahan dasar makanan ini yakni kacang hijau yang sudah dikupas kulitnya.

Cara membuat makanan khas ini adalah kacang hijau yang kulitnya sudah dikupas, dimasak dengan kuah kental bening dari tepung tapioka. Setelah itu, dicampurkan dengan gula dan pandan supaya aromanya wangi. Tak jarang, Lek Tau Suan akan disajikan bersamaan dengan cakwe garing.

Mie Kepiting Pontianak

Makanan khas Kalimantan Barat selanjutnya adalah mie kepiting Pontianak yang sekilas hampir mirip dengan mie kering Aceh. Namun, pada mie kepiting Pontianak ini lebih kering dan bahkan tanpa kuah. Lauknya tentu saja kepiting, sesuai dengan namanya. Selain kepiting, ada juga topping berupa tetelan daging sapi, ikan, udang, bakso, dan pangsit goreng.

Mie Sagu ini berbeda ya dengan Sagu Gunting walaupun sama-sama berbahan dasar sagu dan bentuknya seperti mie. Mie Sagu ini adalah jenis makanan yang disajikan dengan kuah berbumbu dan memiliki topping beragam, seperti halnya mie Jawa kuah. Bedanya, jika mie pada umumnya adalah berbahan dasar tepung, makanan khas Kalimantan Barat yang satu ini dibuat dari sagu.